Senin, 19 Juli 2010
Jakarta - Pertanyaan untuk Raul Gonzalez adalah, mungkinkah dia meninggalkan rumah yang selama ini ia tak pernah keluar dari sana? Schalke sedang mencoba meyakinkan dia bahwa hal itu bisa dilakukan -- saat ini.
Klub Jerman itu masih berharap bisa merekrut pangeran Real Madrid itu, demi melihat Raul sudah kehilangan tempatnya di skuad inti El Real di musim lalu, gara-gara disaingi Cristiano Ronaldo, Kaka, Gonzalo Higuain dan Karim Benzema.
Belum jelas pula masa depan Raul setelah Madrid kini ditangani Jose Mourinho. Yang jelas, usia Raul sudah tak muda lagi, sudah 33 tahun.
Walaupun diminati beberapa klub Inggris, Schalke dilaporkan yang paling serius ingin meminang Raul. Harian AS melansir pernyataan manajernya, Felix Magath, bahwa Raul masih bisa memiliki karir yang baik dan Schalke adalah tempat yang cocok.
"Dia bisa datang ke sini (Schalke) karena dia mencari sebuah tantangan untuk bisa tampil baik lagi di Liga Champions. Dia ingin bermain dan mencetak banyak gol," ungkap Magath, yang dilaporkan mengantongi 30 juta euro untuk dana transfer pemain.
"Pemain seperti dia selalu menemukan motivasi. Dia ingin bermain di Liga Champions dan bukannya mendapatkan uang dengan menjadi pemain cadangan."
Dunia sudah tahu, Raul adalah legenda Real Madrid. Ia sudah ada di sana sejak umur 15 tahun dan bertahan sampai sekarang dengan segala piala dan rekor yang disandangnya di Santiago Bernabeu.
Musim lalu ia hanya mencetak total tujuh gol di semua kompetisi, sama seperti di musim 2005/2006, dan itu adalah produktivitas paling rendah dalam karir Raul. Keterbatasan frekuensi bermain sebagai starter adalah penyebab utama hal tersebut.
Dan kembali ke Schalke, Magath menjanjikan Raul bisa sering bermain lagi, bukan dari bangku cadangan. Iming-iming lainnya adalah, penyerang kidal itu tetap dapat bermain di level tinggi karena Schalke musim lalu finish sebagai runner up Bundesliga dan musim depan tampil di Eropa.
"Dengan main di Liga Champions, itu menjadikan kami lebih muda untuk membayangkan Raul bergabung dengan kami. Kami memiliki kesempatan yang sangat besar ini dan harus meraihnya. Kalau tidak, ini mustahil," pungkas Magath.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar