Selasa, 27 Juli 2010

- Raul, Giggs dan Totti

Madrid - Nama Raul Gonzalez Blanco di Real Madrid mungkin seperti Ryan Giggs di Manchester United atau Francesco Totti di AS Roma. Ketiganya sama-sama ikon klub, namun beda nasib.

Ryan Joseph Giggs, lahir di Cardiff, Wales, 36 tahun silam adalah gelandang yang bagi MU sudah layak dikategorikan legenda. Mengawali karirnya dari akademi The Red Devils, Giggs masuk tim utama MU pada tahun 1990 ketika usianya baru 17 tahun.

Dahulu ia terkenal dengan kecepatannya di sisi sayap kiri, kemampuan yang mana membuatnya sering terlihat meliuk-liuk melewati lawan. Kemampuan ini kemudian berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Perlahan-lahan, Giggs tak lagi ditempatkan sebagai sayap kiri. Belakangan, Sir Alex Ferguson lebih banyak memfungsikannya sebagai gelandang.

Hal lainnya, ada banyak pemain yang lebih muda yang bisa mengisi posisi sayap kiri, ambil contoh Nani. Namun, meski banyak pemain datang dan pergi, posisi Giggs tak terganggu gugat. Ia memang tak selalu bermain sebagai starting eleven, tapi dirinya tetap mendapat tempat di skuad utama MU.

Di mata Sir Alex, peran Giggs kini tak hanya sebagai seorang pemain di lapangan. Sebagai salah satu pemain senior, sang manajer kerap memintanya untuk memberikan pendapat mengenai strategi permainan.

"Saya sudah mengenalnya sejak usia 12 tahun. Jadi, cara pandang saya sudah berubah dari seorang anak yang mendongak kepadanya, menjadi seorang pemain berpengalaman yang ia ajak bicara, sampai menjadi seseorang yang ia mintai pendapat untuk beberapa pemain dan situasi," tukas Giggs.

Tak tergoyahkannya posisi Giggs di MU mirip-mirip dengan apa yang terjadi dengan Totti di Roma. Sebagai seorang 'Pangeran Klub', posisinya terus dipertahankan meski ada banyak pemain baru berdatangan.

Bahkan pada Desember 2009 silam, Roma berani memberikan perpanjangan kontrak sampai empat tahun kepadanya. Padahal usia Totti sudah tak muda lagi, yakni 33 tahun.

Jarang ada klub yang memberikan perpanjangan kontrak sedemikan lama untuk seorang pemain di atas 30 tahun. Bahkan Giggs sendiri dikabarkan hanya mendapatkan perkanjangan kontrak satu tahun setiap musimnya.

Apa yang terjadi pada Giggs dan Totti sedikit beda dengan Raul.

Sesungguhnya, Madrid telah menawarkan kontrak "seumur hidup" kepadanya dan Iker Casillas. Kontrak tersebut diperpanjang satu tahun setiap musimnya. Namun, bagi Raul, tidak untuk musim ini.

Setelah pengabdiannya selama 15 tahun di klub berjuluk Los Merengues itu, ia memilih untuk berhenti. Madrid kini sudah tak seperti ketika dia muda dulu. Madrid yang sekarang sudah bejubel dengan sederet pemain bintang hingga mereka mendapatkan julukan Los Galacticos. Repotnya, pemain-pemain bintang itu jauh lebih muda darinya--sebut saja Cristiano Ronaldo, Karim Benzema hingga Gonzalo Higuain.

Raul pun tahu diri. Sulit baginya untuk mendapatkan tempat di skuad arahan Jose Mourinho. Dia memang masih merasa yakin bisa bermain bagus musim ini, tapi pada akhirnya ia "mengalah" juga.

"Bukan soal tak bermain. Saya tak bisa bilang dengan pasti, tapi saya percaya bisa tampil bagus musim ini. Saya sudah bicara dengan pelatih dan dia bilang ingin saya tetap di sini, tapi saya ingin melakukan sesuatu yang beda."

"Ini adalah hari yang berat untuk saya, salah satu yang terberat dalam karir. Saya takkan pernah melupakan kalian."

Dan Raul pun pergi meninggalkan Bernabeu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar