Kamis, 12 Agustus 2010
Madrid - Jose Mourinho pernah mengklaim dirinya sebagai The Special One. Julukan itu selanjutnya melekat dan begitu identik dengan dirinya. Kini Mou mengatakan 'keberatan' bila disebut dengan The Special One. Mengapa?
Mourinho menyebut dirinya Special One ketika bergabung dengan Chelsea di tahun 2004. Ketika itu dia berhasil membuktikan ucapannya dengan mengubah The Blues sebagai tim juara. Tak hanya itu, ketika dia pergi dia meninggalkan sebuah fondasi kuat untuk tim London Barat.
Selepas dari Chelsea, Mourinho bergabung dengan Inter Milan. Salah satu prestasi terbesar eks arsitek FC Porto itu adalah mengantarkan La Beneamata meraih treble winners pada musim 2009/2010.
Mulai musim ini, Mourinho akan menukangi Real Madrid, raja Eropa yang sudah hampir sepuluh tahun puasa gelar Liga Champions dan tim yang di kompetisi dalam negeri tengah terkikis dominasinya oleh Barcelona.
"Saya berharap kisah sukses itu kembali terulang di sini. Saya sukses bersama Porto, Inter Milan, dan bersama Chelsea kami gagal juara Liga Champions namun kami dua kali menang Premier League. Jadi, mengapa tidak (hal itu terjadi) bersama Real?" ujar Mourinho seperti dikutip dari CNN.
Namun di Madrid, Mourinho berharap dirinya tidak lagi disebut sebagai 'Si Spesial'. "Ya semua sudah tahu bila saya sudah berulang kali menang. Di waktu lalu saya berhasil memenangi 17 gelar juara dalam sepuluh tahun terakhir. Saya juga merupakan satu dari tiga pelatih yang memenangi dua gelar Liga Champions bersama dua klub berebeda," tukas arsitek berusia 47 tahun itu.
"Dari situ, saya membuktikan sebagai salah satu pelatih yang (punya kualitas) baik. Namun untuk mengatakan bahwa saya adalah The Special One, saya memilih untuk tidak mengatakannya. Saya lebih memilih untuk mengatakan: saya memiliki sistem yang baik," pungkas dia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar